Jumat, 19 April 2013

6 Hewan Endemik INDONESIA




  • ANOA berasal dari Sulawesi
  Anoa juga menjadi fauna identitas provinsi Sulawesi Tenggara.Hewan ini dilindungi oleh pemerintah. Terdiri atas dua spesies (jenis) yaitu: anoa pegunungan (Bubalus quarlesi) dan anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis). Ciri-ciri secara umum, anoa mempunyai warna kulit mirip kerbau, tanduknya lurus ke belakang serta meruncing dan agak memipih. Hidupnya berpindah-pindah tempat dan apabila menjumpai musuhnya anoa akan mempertahankan diri dengan mencebur ke rawa-rawa yang terdekat atau apabila terpaksa akan melawan dengan menggunakan tanduknya.
  • BABI RUSA berasal dari Sulawesi
    Hewan satu ini juga bersal dari Sulawesi juga,Babi arusa juga mempunyai nama latin Babyrousa babirussa, kita hanya bisa menjumpainya di Sulawesi dan pulau-pulau sekitarnya seperti pulau Togian, Sula, Buru, Malenge, dan Maluku

Ciri-ciri dan Perilaku Babirusa. Babirusa mempunyai ciri khas seperti bentuk tubuhnya yang menyerupai babi namun mempunyai taring panjang pada moncongnya. Hewan endemik Indonesia ini mempunyai tubuh sepanjang 85-105 cm. Tinggi babirusa sekitar 65-80 cm, dan berat tubuh sekitar 90-100 kg, juga mempunyai ekor yang panjangnya sekitar 20-35 cm.
Babirusa (Babyrousa babirussa) memiliki kulit yang kasar berwarna keabu-abuan dan hampir tak berbulu.  Ciri yang paling menonjol dari binatang ini adalah taringnya.  Taring atas Babirusa tumbuh menembus moncongnya dan melengkung ke belakang ke arah mata. Taring ini berguna untuk melindungi mata hewan endemik Indonesia ini dari duri rotan.
Babirusa adalah binatang yang bersifat menyendiri namun sering terlihat dalam kelompok-kelompok kecil dengan satu babirusa jantan yang paling kuat sebagai pemimpinnya

  •  Badak Jawa berasal dari Jawa Barat
  Badak Jawa atau nama latin yang biasa disebut Rhinoceros sondaicus ini adalah binatang yang paling langka di dunia. Di yakini sudah ada Sejak jaman tersier (60juta tahun lalu).Badak Jawa ini termasuk binatang yang hampir punah
  • Badak Sumatra berasal dari Pulau Sumatra
 Badak Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis),tak ada bedanya dengan Badak Jawa yang juga hampir punah Badak Sumatra sering disebut juga hairy rhino karena badak ini mepunyai banyak rambut di bangdingkan dengan spesies lainya
Ciri-ciri: Memiliki dua cula,panjang cula depan berkisar 25-80cm,dan panjang cula belakang kurang dari 10cm.Panjang tubuh antara 2-3 meter dengan berat antara 600-950 kg. Tinggi berkisar antara 120-135 cm.Habibatnya di daerah rawa-rawa.dataran rendah perbukitan
  • Banteng berasal dari Pulau Jawa
  Banteng (Bos javanicus) merupakan satu dari 5 (lima) spesies Banteng yang ada di dunia (satu spesies telah punah).

Ciri-ciri: Banteng (Bos javanicus) mempunyai tinggi sekitar 160 cm dengan panjang antara 190-225 cm. Meskipun beberapa Banteng mampu memiliki berat hingga satu ton namun rata-rata Banteng jantan memiliki berat berkisar antara 600-800 kg. Sedangkan Banteng betina memiliki berat dan ukuran yang lebih kecil. Banteng memiliki sepasang tanduk dikepalanya yang panjangnya berkisar antara 60-75 cm.
  • Bekantan berasal dari Kalimantan
Bekantan atau bisa disebut Monyet Belanda(karena hidungnya yang panjang) merupakan satwa endemik Pulau Kalimantan (Indonesia, Brunei, dan Malaysia). Bekantan merupakan sejenis kera yang mempunyai ciri khas hidung yang panjang dan besar dengan rambut berwarna coklat kemerahan. Dalam bahasa ilmiah, Bekantan disebut Nasalis larvatus.
Ciri-ciri dan Habitat Bekantan. Hidung panjang dan besar pada Bekantan (Nasalis larvatus) hanya dimiliki oleh spesies jantan. Fungsi dari hidung besar pada bekantan jantan masih tidak jelas, namun ini mungkin disebabkan oleh seleksi alam. Kera betina lebih memilih jantan dengan hidung besar sebagai pasangannya.
Bekantan jantan berukuran lebih besar dari betina. Ukurannya dapat mencapai 75 cm dengan berat mencapai 24 kg. Kera Bekantan betina berukuran sekitar 60 cm dengan berat 12 kg. Spesies ini juga memiliki perut yang besar (buncit). Perut buncit ini sebagai akibat dari kebiasaan mengkonsumsi makanannya yang selain mengonsumsi buah-buahan dan biji-bijian mereka juga memakan dedaunan yang menghasilkan banyak gas pada waktu dicerna.
Bekantan (Nasalis larvatus) hidup secara berkelompok. Masing-masing kelompok dipimpin oleh seekor Bekantan jantan yang besar dan kuat. Biasanya dalam satu kelompok berjumlah sekitar 10 sampai 30 ekor.Kera ini lebih banyak berada di atas pohon dari pada di tempat lain.
Walaupun demikian Bekantan juga mampu berenang dan menyelam dengan baik, terkadang terlihat berenang menyeberang sungai atau bahkan berenang dari satu pulau ke pulau lain.

   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar