Jumat, 26 April 2013

Sejarah Fotografi

Kata fotografi berasal dari bahasa Yunani, φωτο (foto=sinar) dan γραφία (grafia), menggambar menggunakan sinar, segala proses, kegiatan, dan penciptaan karya seni, berupa gambar diam (still picture) maupun bergerak (moving picture), melalui perekaman radiasi sinar pada media yang sensitif terhadap sinar. Istilah fotografi sendiri mulai populer setelah diperkenalkan oleh astronom sekaligus matematikawan, dan ahli kimia dari Inggris pada tahun 1839, yang bereksperiman dalam bidang “fotografi”, Sir John Frederick William Herschel.
Dasar pemikiran tentang adanya bayangan yang mempunyai bentuk, maupun warna sesuai, atau sangat mendekati aslinya telah diamati oleh filsuf Yunani Aristoteles (384 SM – 322 SM) pada bayangan yang dihasilkan oleh celah kecil di bawah pepohonan. Pengamatan tersebut menjadi dasar pembuatan pinhole camera, oleh filsuf China, Mo-Zi/Mo-Ti/Mo-Chi (470 SM - 390 SM).
note: huruf latin hasil penulisan dari huruf China, jepang, dan Korea tidak terlampau penting presisinya, selama pengucapannya benar.
Pinhole Camera merupakan cikal bakal kamera Obscura, Jenis kamera tersebut dibuat pertama kali oleh filsuf Arab Persia Abu Ali Al-Hasan Ibn al-Haitham/al-Hazen (965 M - 1039 M).
Perkembangan fotografi tidak lepas dari berbagai penemuan bersifat teknis, antara lain:
- Albertus Magnus (1193/1206-1280) menemukan (discovered) perak nitrat.
- Georges Fabricius (1516-1571) menemukan perak klorida.
- Daniel Barbaro described pada tahun 1568 memperkenalkan diafragma/aperture/iris.
- Wilhelm Homberg pada tahun 1694 menemukan bahwa beberapa macam bahan kimia akan berubah menjadi gelap setelah terkena sinar.
- Foto permanen pertama dibuat pada tahun 1825 oleh penemu (inventor) Perancis, Joseph Nicéphore Niépce, yang merekam gambar pada keping logam pewter berlapis bitumen (salah satu derivat minyak bumi). Bitumen akan mengeras bila terkena sinar, lalu bagian yang tidak mengeras dilarutkan menghasilkan relief yang bisa di-lumuri tinta untuk dipindahkan ke kertas. Niépce menyempurnakan penemuannya dengan mengubah bahan peka cahayanya berdasar hasil penelitian Johann Heinrich Schultz (1724) berupa campuran perak dan kapur. Bahan tersbut berubah gelap saat terkena sinar.
- Louis Daguerre dari Perancis bekerja sama dengan Niépce menghasilkan proses yang lebih sempurna melalui pencucian seperti proses pencucian film yang dikenal saat ini. Hasil penemuan tersebut dikenal dengan nama daguerreotype, diumumkan pada tahun 1839, dan mendapat hak patent dari pemerintah Perancis.
- Proses yang sangat mirip ditemukan oleh penemu sekaligus pelukis Brazil-Perancis, Hercules Florence, pada tahun 1832, namun tetap tidak mendapatkan hak patent walau cukup lama diperjuangkannya.
- Pada tahun 1839 Fox Talbot berdasar penelitian astronom John Herschel menemukan fixer yang jauh lebih efektif dibanding yang pernah ada sebelumnya. Pada tahun itu juga Fox Talbot berhasil membuat keping “film” kaca, foto dengan media kaca pertama.
- Prosedur teknis pembuatan foto pada media kaca dilakukan pada tahun 1841 oleh Janez Puhar dari Slovenia.
- Sejarah baru dalam bidang fotografi, yaitu penggunaan media rekam bukan lempeng logam atau kaca, diawali
oleh penemuan George Eastman Kodak pada tahun 1884, yang merupakan film pertama. Sejak saat itu industri fotografi mulai berkembang pesat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar